Friday, October 30, 2020

Tanpa Judul

Cinta kasih bukan soal perasaan.
Ketika saya mencintai seseorang,
dan menunggu sampai digerakan oleh perasaan,
akan sedikitlah yang akan saya cintai ...
Cinta kasih bukan gerakan naluri,
tetapi keputusan sadar dari kemauan saya
untuk menghampiri orang lain
dan memberikan diri sendiri kepada orang itu.

Tuhan memberikan cinta kasih sebagai prasarana,
agar saya dapat melupakan diri sendiri
dan dapat menempuh jalan ke arah cinta kasih.
Cinta kasih adalah jalan satu jurusan;
selalu berasal dari saya sendiri menuju kepada orang lain.
Setiap kali saya menggunakan sesuatu atau sesorang,
untuk diri saya sendiri, lenyapkah cinta kasih, karena saya tidak lagi memberi.
Saya seperti berjalan menetang arus lalu lintas.

Segala sesuatu yang saya jumpai di tengah jalan,
hendaknya mendorong saya agar dapat lebih mencintai lagi;
pangan untuk melangsungkan hidup;
pelajaran untuk mengumpulkan pengetahuan
supaya lebih baik dalam melayani orang lain;
pekerjaan, sebagai sumbangan kegiatan, diperlukan 
untuk membangun masyarakat dan untuk rejeki harian;
teman-teman, supaya saling memperkaya
dan dengan begitu dapat lebih memberikan diri kepada orang lain.
 
Berangkatlah. Simpanlah semua yang baik dalam hati, tetapi
hanyak untuk diberikan lagi kepada orang lain.
Jika saya berhenti 
demi kesenangan kepada sesuatu atau sesorang,
jangan mengira bahwa saya cinta padanya.
Sebab pada saat saya meraihnya, walau hanya sebentar,
maka leburlah cinta kasih itu


No comments:

Post a Comment