Wednesday, February 7, 2018

Ranking of International Accounting Firm (2017)


Global Network
1. Deloitte (USD 38,800,000,000)
2. PWC (USD 37,680,000,000)
3. EY (USD 31,404,000,000)
4. KPMG (USD 26,400,000,000)
5. BDO (USD 8,313,800,000)
6. RSM (USD 5,095,500,000)
7. Grant Thornton (USD 5,004,700,000)
8. Crowe Horwarth (USD 3,813,500,000)
9. Nexia (USD 3,620,300,000)
10. Baker Tilly (USD 3,394,400,000)
11. Moore Stephens (USD 2,908,000,000)
12. HLB (USD 2,369,200,000)
13. Kreston (USD 2,261,700,000)
14. Mazars (USD 1,679,800,000)

Associations:
1. Praxity (USD 5,199,800,000)
2. LEA (USD 3,233,000,000)
3. GGI (USD 2,662,000,000)
4. Prime Global (USD 2,506,100,000)
5. Allinial Global (USD 2,504,900,000)
6. BKR International (USD 1,400,000,000)


(Source: International Accounting Bulletin, February 2018)

Friday, February 2, 2018

Mengunjungi Joint Security Area (JSA)/DMZ Panmunjeoum, Melintas Batas Korea Selatan & Korea Utara


Pada bulan Mei 2017, untuk pertama kalinya saya melakukan perjalanan ke Korea Selatan. Dalam perjalanan tersebut, salah satu tempat yang saya kunjungi adalah JSA/Demilitarized Zone (DMZ) Panmunjeom, tepat melintasnya perbatasan antara Korea Selatan & Korea Utara dan terkenal dengan gedung warna birunya. Di dalam gedung tersebut, saya dapat dengan bebas melintas bolak balik dari wilayah Selatan dan Utara-nya semenanjung Korea.

Tempat tersebut secara de facto masih dalam suasana perang dan sudah sekian lama masuk dalam daftar tempat yang saya harus kunjungi. Cukup was-was juga karena seringnya berita tentang percobaan peluncuran rudal yang berkepala nuklir dari pihak Korea Utara.

Berbekal informasi dari expat asal Korea Selatan yang ada di kantor (Mr Jung) serta referensi dari situs wikivoyage, saya memesan paket JSA tour pada www.walkinginkorea.com secara online. Sebagai informasi,
(1) JSA melintang sepanjang perbatasan Korea Selatan & Korea Utara. JSA Panmunjeom hanyalah salah satu tempat dari sekian banyak JSA. Dengan demikian ada beberapa pilihan paket tour JSA (1/2 hari atau 1 harian penuh).
(2) Mengunjungi JSA sepanjang saya tahu hanya dapat dilakukan secara group tour. Tempo hari saya diinformasikan hanya ada 4 tour yang secara resmi (dari Pemerintah Korea Selatan) yang diperkenankan untuk menyelenggarakan paket tour ini.
(3) Tips: Perhatikan jadwal hari libur dari paket tour tersebut, ikuti juga semua persyaratan yang sudah ditentukan (berpakaian, aturan pengambilan foto, larangan menyentuh dsb)
(4) Tour ini bisa dikatakan semacam international tour, dimana diikuti oleh wisatawan dari berbagai negara. WN Korea Selatan dan beberapa negara lainnya macam Afganistan, Lybia (as I remember) dilarang mengikuti tour ini.

Pilihan yang saya ambil adalah 1/2 hari tour, yaitu hanya JSA Panmunjeom dan paket ini sudah termasuk makan siang. Tempat berkumpul adalah di sebuah gedung, persis di sebelah Koreana Hotel sekitar pukul 09:00. Hotel tersebut dekat dengan monumen Raja Sejong (dan tidak terlalu jauh juga dari Istana Gyeongbokgung). Perjalanan menuju Hotel Koreana bisa dilakukan dengan MRT. Selesai tour, kita akan dikembalikan lagi ke lokasi awal (atau bisa juga minta berhenti di sekitarnya).

Cuaca cerah pada saat itu. Peserta tour sekitar 50 orang dan mayoritas orang bule. Hanya beberapa saja yang berwajah Asia. Selain tour guide, selama perjalanan kita didampingi juga oleh seorang wanita yang berhasil melarikan diri dari Korea Utara. Wanita ini, yang meninggalkan anak dan suamainya di Utara, menceritakan kisah pelariannya yang panjang (melalui RRT, Laos, Kamboja, Thailand). Sepanjang perjalanan peserta tour juga diberikan kesempatan untuk bertanya kepada wanita tersebut tentang segala hal mengenai Korea Utara (bagaimana kehidupan di sana? pendidikan di sana? kehidupan beragamanya bagaimana, apakah dia menyesal melarikan diri dsb dsb).

Suasananya cukup menegangkan (setidaknya kondisi yang dibangunnya seperti itu). Melewati beberapa pos pemeriksaan yang diantaranya dilakukan pemeriksaan paspor. Adapun JSA ini berada di bawah pengawasan PBB, dan sepanjang dilokasi JSA peserta didampingi oleh tentara dari AS (sebaga tour guide).

Pada awalnya peserta dibawa ke semacam gedung teater. Diputarkan slide tentang sejarah JSA dan insiden2 yang pernah terjadi. Di satu komplek yang sama, ada toko sovenir yang menjual berbagai macam barang dari Korea Utara (termasuk wine, uang kertas, pin dsb dsb). Perjalanan kemudian dilanjutkan ke rumah biru yang tepat dilintasi batas antara Korea Selatan dan Utara. Rumah ini adalah zona netral tempat dilakukannya perundingan antara pihak Korea Selatan, Utara dan PBB. Di dalam rumah ini tidak ada lagi Utara dan Selatan. Kita bebas melintas namun dilarang menyentuh barang-barang (meja, kursi, mike) yang ada disitu. Peserta bebas berfoto, termasuk dengan penjaga. Kunjungan di dalam rumah ini tidak lama. Tidak sampai 15 menit.

Setelah kunjungan itu, peserta juga diajak mengunjugi lokasi yang lain (Imjingak Park) yang menjadi simbol reunifikasi antara Korea Selatan & Utara

Secara keseluruhan paket tour ini menjadi sesuatu yang bagi saya tidak terlupakan dan worth it.